Dermaga Senapelan, Dalam Senja Yang Tertepi.

edit

Senja yang masih tampak dalam kornea ini, dan angin yang lirih menghembuskan harapan akan perjuangan, segera berlari dalam kaki basah. Pakain kusut dan compang camping. Di awali perjalanan itu dengan seksama.



www.misbulabdillah.com- Hari pertama dalam perjalanan,dan saya temui tidak ada rintangan. Hanya malas kecil saja yang bermain, engan rasanya untuk keluar tapi mengingat dan mempertimbangkan akan kerinduan mencari sensasi klimaks yang tak ada duanya. Dan saya mengerti akan rute dermaga ini. Dan jika rute ini adalah lembaran baru dalam siklus perjalanan backpack murah dan berkualitas. Dan bisa jadi ini kelak merindui akan hal baru, dan juga akan di nikmati orang banyak. Biarlah kegelisahan ini berjalan sendiri, apa yang saya cari? Apa yang akan di temukan? Jika ketenangan itu masih menjadi tanda tanya.

Urai angin bermain, dan hembusan angin lirih menepi kembali dan ada jingga ditimur bermain dengan tatapan mesra timbal balik. Iya, aku datang dengan segala harapanya “ujar nya. Dan saya kembali tersenyum menghadapi senja kembali. Dan ini belum berangkat ke dermaga nya lho.. msih seputaran basecamp dan menikmatinya kembali adalah kesegaran tersendiri.
Akhinya melangkah dengan sepeda motor, menuju ke dermaga Senapelan. Hanya butuh 5 menit menuju kesana dari Pekanbaru utara.

Dan sampai juga di dermaga Pelindo pasar bawah. Berhenti sejenak kembali. Dan menatap di sekeliling adalah menu wajib, ada ada saja yang baru. Yang mancing jelas, dan yang bermain dengan anak anak. Banyak, dan beberapa anak muda juga ada memakirkan motor nya. Semua hanya hampir sama. Menikmati senja dengan alunan tersendiri. Kapal kapal kayu kecil melintas dari hulu ke hilir, masih bergetar rasanya tubuh ini ingin dalam kapal kecil tersebut. Menatap langit penuh jingga, rasa hati kembali riang dan ada sejuta harapan akan hidup dan bergemetar lah tubuh ini dalam jalan langkah maghrib yang berjalan.

Dermaga lama tampa nama
Senja seraya berkata
Aku berlari kecil kembali
Dengan azan yang menepi
Hilir air yang membara
Dan sungai dengan riak tak dalam
Riang riang hari dalam singahsana

Awan kembali dengan gelap menepi
Ruang pertanyaan akan di hidupkan
Getaran getaran hidup di hidupkan
Dalam angin yang bergetar di keheningan
Dan tersimpan dalam ruang ispirasi hati
Dalam tersimpan dalam memory diri

Gedung gedung tua hilang dalam pandangan
mengurai dalam misteri kenangan
dalam langkah tertepi rajutan
di sisip waktu yang berjalan
di tepian senapelan ku bermain
dalam harapan yang berjalan


Dan inilah dermaga pertama saya dalam perjalanan, dan dalam dokumentasi perjalanan itu masih saya simpan dalam catatan, dan di rekam dalam gambaran seorang petualang dalam negeri sendiri, dan dermaga sepanjang di senapelan, terimakasih atas waktu dan harapan, esok saya akan menjalani kembalai dalam perjalanan ke dua di dermaga berikutnya. @abdi_cakrawala

Dermaga Senapelan-Pekanbaru.