Berdagang di Pedihnya Mentari Siang

edit

Misbulabdillah.BLOGspot.com-  Wahai orang tua ku yang jauh disana, anak mu masih berjalan sendiri di jalan dan di ladang orang, menampung amarah dan durka nya kota, mengharapkan seribu dua ribu yang hampa juga di sampaikan, dengan mentari hangat nya siang, dagangan ini belum juga lepas di tanggan. menjajakan satu persatu, di muka umum, dan rintihan ini juga ku rasakan, tak ada aral melintang untuk pulang kerumah dengan segala keriangan, mushola ini selalu menjadi sandaran, ketika kaku ini tak sangub berjalan, menunggu malam yang juga penuh kerindaan, di hampa rasa ruang berbeda, sepatu yang ku injak perhalahan lahan jabis di makan aspal. perut ku rintih karena kelaparan, dan ingat satu perjuangan yang ku selalu lemparkan, "wahai anak ku berdagangkalah engkau di negeri jauh sana, ketika panen dan sawah kita tak menjadi harapan keluarga. ayah dan ibu juga tak sanggup juga melepaskan, ujar orang tua beberapa tahun silam.


Bermusim waktu berganti, hari ini perjuagan episode kehidupan akan masih terus berjalan, ingin nya ku seperti PNS yang Riau, jadwal kerja masih bisa main di kedai kopi, dan sederetan harta negara dipamerkan, korupsi itu sih biasa menjadi sandaran, sendangkan kami mencari nasi saja sudah mati matian di depan dan di jalan ini adalah saksi bisu perjugan, pembantain harapan di laman perjuangan anak negeri Nusantara raya. bertanya ke angin yang jalan. apa yang ku miliki saat ini, ketika iman ku tergoda dengan berat nya materi dunia, dan iman akhirat ku tergadai dengan kebodohan spiritual.

MENTARI KEHANGATAN
TERIMAKASIH ADA JALAN
BERDAGAN KU MASIH TETAP JALAN
DI RIMBA KOTA KAMI BERJUANGAN
DI KAKI ADA HARAPAN
AKAN KARUNIA YANG ENGKAU BERIKAN
AKAN KENIKMATAN JALAN
YANG SELALU KU SANDINGKAN


INI BUKAN LAH PERJUANGKAN
ANAK REMAJA SEUSI KU BERFOYA FOYA
DI JALAN
SEDANGKAN AKU ANGKAT BARANG
DI RUANG YANG BERBEDA
MEREKA TIDAK MEMANDANG
BAHWA KAMI ADA
MENCARI PEKERJAAN DI GEDUNG
TINGGI JUGA TAK TERLARANG
KAMI DI JALAN
MENEROBOS NYA WAKTU DI DEPAN
KALAM DAN KALAM
JAUH DI ANSINGKAN

KAMI TAK ADA HARAPAN
JIKA TERUS MERATAPI PERJUANGAN
YANG AKN KERASS SELALU DI DEPAN
KAMI TETAP KOBARKAN SEMANGAT
AKAN KERIANGAN MELEWATI UJIAN
YANG PANJANG DI DEPAN
DAN SURAM

NUSANTRA RAYA PERTIWI
KAMI MENGABDI UNTUK MU
KETIKA NEGARA SUDAH MENGABAIKAN
HAK NYA KAMI DI MARJINALKAN
KAMI DI LEPAS TAK BERATURAN
HINGGA KRIMINAL MENJADI SANDARAN

KERINGAT KERINGAT
INI BECUCURAN
TERULAS DI DARAH PERASAAN
DAN PEMIKIRAN
YANG MENJADI JADI
MENDORONG SEMANGAT AKAN
TETAP BERJALAN
DI KILOMETER SELANJUTNYA

KENDARAAN PLAT BM 
LAJU LAJU DI JALAN
HINGGA RAMAI DI JALAN JALAN
BERTEKAD DI JALAN
UNTUK TETAP BERDANGAN
ADALAH SANDARAN
MASA SEKARANG ADALAH HARAPAN


Sekarang,setidaknya dunia kota ini sudah ku tembusi dengan segal sukacitanya.tidak ada kata menyerah dalam hidup,raih dan raih uang seribu dua ribu sehari, dan yakini ini benar dan pastikan akan  semua akan indah pada waktunya.@abdi_cakrawala