Sensasi Menara "EIFFEL" nya Pekanbaru

edit

Misbulabdillah.BLOGspot.com-Dimana pun kita berada, disitulah letak keindahan yang selalu terlihat di kenangan, dan juga menjadi harapan akan suatu tujuan baru yang akan di tempuh, di kilometer jauh, dengan cuaca yang panas, hujan saling berganti, jangan urungkan niat, anda untuk berpergian kemana pun yang anda inginkan, jelajahi dan dokumentasi hal yang menurut anda menjual, dan menjadi kisah tersendiri, hingga khalayak ramai juga merasakannya. dan akan menjadi bahasa bisu yang mengurita, di kemudian hari. dan berikut ini, @abdi_cakrawala akan menceritakan kembali, memoribilia lama Perjalanan Pulang ke Pekanbaru.   


"Tak tahan lagi ingin bertemu, sejuta kata' saat kau hadir dalam hatiku" Masih segar dalam ingatan lagu nya teteh Mely Goeslaw, yang menjadi saundracknya Film Eifel I'am love, sudah lama juga film itu ya, masih inggat tentang cinta dan adit yang lagi kasmaranya. yang setting nya Jakarta dan Paris Prancis. bagi orang kere Indonesia, menjadi surga Romantis dan menjadi tolak ukur mungkin di muka publik' kasihan ya...." hanya menjadi kota rujukan romantis dunia, bela belain Ke Paris, ya.. jika ada kemauan pasti ada jalan bukan, lanjutkan!

Dan pastinya, perjalanan saya adalah sejuta pesona sendiri, kebahagian yang tak akan terukur dengan uang,memang ini adalah citra rasa pribadi yang melankolis dan di tambahin dengan bumbu pribadi, seakan ini akan menjadi terkenal kelak.tempat di mana saya selalu memperhatikannya, jika pulang di kota tercinta ini, Yakni Pekanbaru.

Dan itu semua berawal dari pulang  dari bagian baratnya sumatera Indonesia, sampai di terminal AKAP, alias antar kota antar Provinsi. tapi nga sampai kedalam, saya hanya turun di persimpangan jalan bus kota dan menuju ke angkot dengan segera, dalam perjalanan ini memang tak ada nilai yang berarti, uang yang di bangakan juga tak banyak'tapi cukup untuk antusias berjalan selama beberapa hari dan itu semua terwujud dengan baik. tampa rasa penyesalan, dan saya yakini itu benar dan ada juga rasa menantang nya juga bukan, dan berbekal semagat pulang tadi itulah dengan ransel segepok!plus keringat nga karuan, menambah esensi perjalanan ini menyenangkan, hingga males juga lagi naik angkot umum, sementara' hingga saya sendiri berjalan kaki dulu hingga beberapa kilo meter, sebelum di terminal akap, lalu mengunakan angkot lagi menuju ke kecamatan labuh baru-arah ke pasar tradisional kodim, dan dalam perjalan pulang'saya dalam hati selalu memandang bangunan yang ada disekitarya, tapi jika melihat ruko itu sudah males aja bawaannya, nga ada nih seninya di kota,toko,dan toko lagi, dan petak petak nya kedai kecil dan banyak orang jualanya. chape dech...! dan itu semua saya aminkan untuk tidak mendokumetasikannya, yang paling penting, jika saya jalan dan pulang selalu memandang menara yang tinggi ini, dan selalu menjadi kenangan sendiri, kenapa. unik aja bawaannya, serasa di Paris-France bukan! ujar dalam hati berbinar dengan sendirinya.
ha ha ha, berarti saya sudah sampai sedikit lagi dirumah, itu yang paling berkesan, merebahkan badan adalah menjadi sandaran utama bukan, dan saya selalu berujar dalam hari: HORE..... SAYA SAMPAI DIRUMAH KEMBALI, SETELAH SUKSES BERPETUALANG SENDIRI, DENGAN BEKAL SENDIRI, DAN SEMANGAT SENDIRI,DI LEMPARKAN DENGAN HARAPAN YANG BARU DAN PASTI! Dan pastinya, jagoan mama Mama dan Papa ini uda pulang di rumah ke duanya di Pekanbaru.



MENARA EIFEL NYA PEKANBARU
UJAR DALAM HATI SAYA
KU TULISKAN KISAH
AKAN KEBERANIAN'AKAN PERJALANAN
YANG SELALU DI TANDAKAN
BAHWA INI ADALAH IDENTITAS MU DI RUAS JALAN
JALAN DURIAN PEKANBARU YANG KERAS
DAN RAMAI NYA LALU LALANG ORANG TAK KARUAN.

DAN SALALU SEMANGAT
MENGAWALI PAGI TAMPA BATAS
INI RUNGA UMUM YANG
ADA DI RUANG
KILAUN CAHAYA
LAMA TAK TERKISAH
ADALAH IMAJINASI SENDIRI
DI KEDEPANKAN'AKAN KERINDAAN
BAHWA AKU TELAH PULANG LAGI
DENGAN PENGALAN BARU
YANG LAYAK DISANDINGKAN
UNTUK HAL BARU DI DEPAN



Biasalah Penyair jalanan kota, di mana ada ruang pasti ada celah untuk mengungkapkan ekspresi bukan, dan saya yakini perjalanan baru pulang ini akan selalu menyenangkan,dan pastinya adalah milik saya sepenuhnya. dan bagi dirimu yang belum tahu, ini adalah tower pemancarnya TV BUMN nya Indonesia, TVRI stasiun Pekanbaru, dimana akhir pekan juga. dan jika dilihat di seluruh gedung Pekanbaru, ini mendapat tempat pandangan nya juga dari segalah arah.di sore hari"banyak anak anak yang bermain bola, dan juga aktivitas yang mungkin berkaintan dengan Tvri nya,tapi untunglah saya sama sekali tak tertarik kontenya, jadi lebih menarik aja lihat nya tower ini sebagai identitas jalan yang selalu saya lewati. nah, mari foto foto di menara Eifelnya Pekanbaru. selamat jalan jalan...! @abdi_cakrawala